Minggu, 12 Juli 2009

ANATOMI IKAN

ANATOMI IKAN

APA ITU IKAN ?

Ikan adalah hewan bertulang belakang yang berdarah dingin, hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan kesetimbangannya terutama menggunakan sirip, dan bernafas dengan insang (Raharjo, 1980). Menurut Nybakken (1986), ikan adalah salah satu jenis nekton bahari yang menduduki posisi penting dalam lingkungannya. Fujaya (2004), memberikan definisi yang lain, ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di dalam air dan bernafas dengan insang.

Dalam golongan vertebrata, ikan mempunyai jumlah spesies yang paling banyak, berkisar lebih kurang 20.000 spesies. Bahkan ada yang menduga sekitar 40.000 spesies. Dengan jumlah yang demikian besar itu, ikan akan bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan tempat hidupnya.

Beberapa kelompok ikan yang berbeda dapat dijumpai dalam golongan nekton. Pertama, ikan yang menghabiskan seluruh waktu hidupnya di daerah epipelagig. Ikan ini disebut holoepipelagik memcakup beberapa ikan hiu tertentu, ikan terbang, ikan tuna, ikan lemuru, cucut, dan lain-lain. Ikan ini biasanya menghasilkan telur yang mengapung dan larva epipelagik. Jumlahnya sangat berlimpah di permukaan perairan tropik dan subtropik. Kelompok kedua adalah ikan-ikan yang menghabiskan sebagian dari hidupnya di daerah epipelagik, yang disebut meroepipelagik. Kelompok ikan ini lebih beragam dan mencakup ikan yang menghabiskan masa dewasanya di epipelagik tetapi memijah di perairan pantai atau perairan tawar. Ada juga yang masuk daerah epipelagik pada waktu-waktu tertentu.

BENTUK TUBUH IKAN

Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Misalnya, sebagai hewan air ikan harus dapat mengetahui kekuatan maupun arus laut, karenanya ikan dilengkapi dengan organ linea lateralis.

Menurut Saanin (1968), untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan sifat-sifat, tanda-tanda, dan bentuk atau bagian dari tubuh ikan. Sirip ikan adalah hal pertama yang harus diperhatikan dalam proses identifikasi. Setelah itu, perbandingan antara panjang, lebar, tinggi bagian tubuh ikan. Bentuk garis rusak dan jumlah sisik yang membentuk garis rusak, bentuk gigi beserta susunannya, dan tulang insang juga perlu diperhatikan.

Gambar 2.1 Bentuk dan bagian tubuh ikan secara umum (Majid, 2004)


Gambar 2.2 Bentuk dan bagian tubuh ikan hiu secara umum (Majid, 2004)


Gambar 2.3 Bentuk dan bagian tubuh ikan pari secara umum (Majid, 2004)


Gambar 2.4 Warna dan tanda tubuh ikan secara umum (Majid, 2004)

Jenis-jenis ikan dasar perairan memiliki paling banyak keragaman bentuk diantara jenis ikan lainnya untuk beradaptasi. Kebanyakan mereka berkepala gepeng dengan bentuk mulut bermacam-macam, tergantung dari letak makanannya. Sirip yang paling banyak berperan adalah sirip perut untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berada pada dasar perairan. Pergerakan yang dilakukan sangat minim, sehingga sirip-sirip lainnya tidak begitu berperan (Moyle dan Cech, 1988, disintasi oleh Yustiana, 2004).

Bentuk predator aktif adalah bentuk ikan yang paling banyak dikenal orang, yaitu dengan bentuk mulut diujung kepala dan ekor bulan sabit. Umumnya dapat bergerak sangat cepat untuk bermigrasi dan menangkap mangsa, misalnya adalah ikan tuna, hiu, dan kakap (Raharjo dan Sanusi, 1982).

BENTUK GIGI IKAN


Gambar 2.5 Bentuk gigi ikan secara umum (Majid, 2004)

BENTUK MULUT IKAN


Gambar 2.6 Bentuk mulut ikan secara umum (Majid, 2004)

BENTUK EKOR IKAN


Gambar 2.7 Bentuk sirip ekor ikan secara umum (Majid, 2004)

BENTUK TUBUH IKAN

Menurut Raharjo (1980), secara garis besar bentuk-bentuk tubuh ikan dapat dikelompokkan kedalam bentuk sebagai berikut :

1. Pipih mendatar

Bentuk ini umumnya terdapat pada ikan yang berbentuk lidah dan tergolong sebagai ikan non bilateral simetri.

2. Terpedo/Streamline

Tinggi tubuh ikan hampir sama dengan lebarnya dan kedua ujungnya hampir meruncing apabila jenis ikan ini dilihat dari depan maka akan menyerupai lingkaran yang sempurna.

3. Pipih (Compressed)

Tubuh ikan berbentuk pipih tetapi tidak berbentuk datar, mulai dari kepala sampai batang ekor. Lebar tubuhnya lebih pendek dari tingginya, ikan tersebut berbentuk pipih secar vertikal.

4. Pipih (Depressed)

Tubuh ikan berbentuk pipih secara horizontal, lebar tubuh lebih panjang dari tingginya. Contohnya adalah ikan pari (Aetobatis narinari).

5. Bentuk ular

Tubuh ikan berbentuk bulat memanjang seperti ular dengan ukuran panjang tubuh dapat mencapai duapuluh kali tingginya. Contohnya adalah Congresox talabon

6. Bentuk pipa

Tubuh ikan ini berbentuk bulat panjang seperti bentuk pipa. Contohnya adalah ikan Snipeel/cucut telinga buaya.

7. Bentuk pita

Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang, dan hampir menyerupai bentuk pita. Contohnya adalah ikan layur (Trichiurus savala)

8. Bentuk panah

Tubuh ikan berbentuk seperti anak panah, kepala lancip atau meruncing, badan memanjang kebelakang dengan bentuk yang hampir seimbang dan ekor bercagak. Contohnya adalah ikan alu-alu/todak (Sphyraena jello)

9. Bentuk Bola

Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai bola. Contohnya adalah ikan buntal (Diodon histrik)

10. Bentuk Kotak

Bagian kepala dan badan ikan hamper menyerupai kotak segi empat. Contohnya adalah ikan buntal (Tetraodon Sp.).

11. Bentuk kepala picak dan badan pipih (bentuk seperti lele)

Ikan ini mempunyai bentuk kepala hamper pipih mendatar secara horizontal dan badannya berbentuk compressed. Contohnya adalah ikan lele (Clarias batrachus).

3 komentar: